top of page

Emotional Intelligence

  • Writer: Vincent Felix Tristanto
    Vincent Felix Tristanto
  • Nov 5, 2021
  • 2 min read

Mengenal apa itu emosi, bagaimana memahami fungsi dan cara kerja emosi, hingga membentuk emotion pattern untuk menghindari konflik

Haii sobs!! Udah pernah nonton film di atas?? Yakk betul banget, namanya film-nya adalah Inside Out, sebuah cerita yang menggambarkan cara kerja emosi dalam diri seseorang. Ada lima karakter emosi dalam film ini yaitu Joy (Kebahagiaan), Sadness (Kesedihan), Fear (Ketakutan), Anger (Amarah), dan Disgust (Jijik)


Kalau abis nonton filmnya pasti ngerasa lucu banget kan ya ada personil-personil emosi yang ngatur perilaku dari dalam diri sendiri, tapi tahu nggak bahwa sebenernya kelima karakter itu memang nyata adanya di tiap pribadi kita. Maka dari itu, kali ini kita akan "kenalan" lebih jauh dengan kelima personil ini yang biasa disebut sebagai emosi.


Secara mendasar emosi adalah reaksi psikologis terhadap suatu hal atau peristiwa yang menuntun kita ke sebuah reaksi perilaku. Emosi adalah sesuatu dalam kepala yang menggerakkan kita lebih kuat dari logika. Emosi juga bisa menjadi pesan yang menghubungkan dua atau lebih orang dalam suatu wadah/kondisi.


Melihat definisi tersebut kita tahu bahwa emosi memegang peranan yang penting terhadap perilaku, sehingga setiap orang perlu memahami kondisi emosinya secara tepat untuk mencapai apa yang mereka mau. Hal itu disebut sebagai Kecerdasan Emosi atau Emotional Intelligence, sebuah kapasitas untuk mengetahui emosi diri bahkan emosi orang lain untuk mengambil reaksi yang tepat.


Sebagai contoh sederhana, dengan memiliki kecerdasan emosi kita dapat menghindari labelling dari orang lain serta membatasi emosi berlebih yang mempengaruhi kemampuan berpikir, sehingga setiap keputusan dapat diambil dengan tepat. Dengan mengenali emosi, kita juga menjadi tahu sebab dan tujuan dari timbulnya emosi tersebut. Misalnya saja kita punya rasa takut karena tahu apa itu rasa aman, kita punya rasa jijik karena tahu apa yang bersifat toxic dan tidak bermoral, kita punya rasa marah karena tahu apa itu adil dan benar, jadi semua emosi pasti berlandas pada sebab dan tujuan tertentu.


Meskipun biasanya bertolak belakang, logika dan emosi sebenarnya saling berkaitan. Saat terjadi suatu peristiwa, pikiran akan mengambil reaksi cepat yang memicu timbulnya emosi. Namun sebelum emosi tersebut diluapkan menjadi reaksi, alangkah baiknya bila kita memberi sedikit ruang lagi untuk beripikir, sehingga reaksi yang timbul tidak hanya berdasar pada emosi namun juga logika, begitulah cara kerja emosi yang seharusnya.


Cara Kerja Emosi

Peristiwa -> Pemikiran -> Emosi -> Pemikiran -> Reaksi


Selain mampu mengenali emosi, mengekspresikan emosi secara tepat juga penting untuk kesehatan mental kalian. Emosi harus diluapkan dalam porsi yang sesuai dengan alur yang tepat sehingga menciptakan kelegaan batin tanpa menimbulkan konflik baru, itulah yang disebut sebagai Emotion Pattern. Kejadian yang telah melewati pemikiran dan emosi perlu dianalsa dari beberapa alternatif reaksi dan konsekuensi, dimana dengan kecerdasan emosional, kita dapat meilih alternatif yang terbaik.


Emotion Pattern

Kejadian -> Pemikiran -> Emosi -> Alternatif Tindakan -> Alternatif Konsekuensi


Pada akhirnya semua tindakan yang kita ambil tidak akan lepas dari emosi. Maka dari itu mulai renungkan kembali cara kerja emosi kalian selama ini, apakah sudah berada di jalur yang benar atau masih perlu diperbaiki. Jangan biarkan emosi mengontrol kalian, tapi kalianlah yang harus mengontrol emsoi tersebut.

Commentaires


bottom of page